Baby blues syndrome biasanya terjadi pada seorang ibu setelah melahirkan. Melansir pregnancybirthbaby.org.au , istilah 'baby blues' mengacu pada perubahan suasana hati dan perasaan yang sering terjadi pada minggu pertama setelah ibu melahirkan. Baby blues sangat umum terjadi, sekitar 4 dari setiap 5 ibu baru mengalami hal ini pada minggu pertama atau lebih setelah melahirkan (paling sering 3 hingga 5 hari setelah melahirkan).

Meski terkadang terlihat sepele, kondisi ini bisa berdampak buruk baik bagi ibu maupun bayi apabila tidak segera ditangani. Selengkapnya, inilah penyebab, gejala, hingga cara mengatasi Baby Blues Syndrome dikutip dari siloamhospitals.com : Hingga kini, penyebab baby blues syndrome belum diketahui secara pasti.

Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya baby blues syndrome, yaitu: Efek Domino RPP Kesehatan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Terkait IHT PKS Sindir Soal Istilah Gemoy dan Santuy, Sebut Hal yang Tidak Sehat

GEGER Tentara Israel Keracunan Massal dan Terkena Diare Dari Makanan Sumbangan Hasil Survei Elektabilitas Capres Cawapres di Jabar, Jateng, dan Jatim Versi 4 Lembaga Survei Halaman 4 Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel

1. Perubahan Hormon Ibu akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis setelah melahirkan. Selama fase ini, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh menurun drastis, sehingga memicu perubahan suasana hati serta perasaan lelah dan tertekan. 2. Sulit Beradaptasi

Pemicu pertama baby blues syndrome adalah kesulitan beradaptasi dari kehidupan sebelum dan sesudah menjadi ibu. Setelah menjadi seorang ibu, tentu saja tanggung jawabnya bertambah. Tak jarang, ibu merasa kelelahan untuk mengurus kebutuhan buah hati sendirian, terlebih lagi jika ini adalah pengalaman baru. Peran keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah ibu mengalami baby blues syndrome. 3. Kurang Istirahat

Siklus tidur bayi baru lahir yang tidak teratur sering kali menyebabkan ibu terbangun di malam hari. Hal ini secara langsung akan mengurangi waktu tidur ibu. Kurangnya waktu tidur disertai kesibukan dalam mengurus buah hati dapat membuat ibu kelelahan sehingga memicu terjadinya gejala baby blues. 4. Memiliki Riwayat Gangguan Mental Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental lebih berisiko mengalami baby blues syndrome. Terutama jika ibu memiliki riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan cemas, atau bipolar.

1. Mood Swings dan Tidak Sabaran Sebagian besar pengidap baby blues syndrome akan mengalami perubahan suasana hati. Gejala ini biasanya muncul di minggu pertama setelah persalinan, namun bisa juga terjadi di beberapa minggu kemudian. Selain itu, ciri khas baby blues syndrome adalah ibu menjadi tidak sabaran. Mereka akan merasa apa yang dilakukan oleh orang lain menjadi lambat dan tidak sesuai dengan keinginan.

2. Mudah Marah dan Tersinggung Gejala utama yang paling mudah terlihat dari baby blues syndrome adalah mudah marah dan tersinggung. Pengidap baby blues sering kali merasa tersinggung dengan perkataan orang lain, meski sebenarnya orang tersebut bermaksud baik. Sindrom ini juga dapat membuat ibu merasa kesal dan marah terhadap bayinya ketika rewel. Jika tidak ditangani segera, ini dapat berlanjut menjadi postpartum depression (depresi pasca melahirkan), kondisi yang dapat membahayakan ibu dan bayi.

3. Menangis Tanpa Alasan yang Jelas Gejala yang paling sering dialami baby blues syndrome adalah sering menangis tanpa alasan yang jelas. Ibu akan menangis secara tiba tiba dan merasa cemas secara berlebihan terhadap sesuatu. 4. Mudah Merasa Lelah Ibu akan mudah merasa lelah dan tidak bertenaga. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh tenaga yang banyak terkuras saat proses melahirkan, ditambah dengan jam tidur yang tidak menentu.

5. Nafsu Makan Menurun Ibu yang baru melahirkan biasanya memiliki nafsu makan yang tinggi, terlebih jika sembari memberikan ASI eksklusif. Namun sebaliknya, pengidap baby blues syndrome sering kali merasa tidak bersemangat dan tidak nafsu makan. Umumnya, baby blues syndrome akan menghilang dalam waktu kurang lebih dua minggu.

Namun, kondisi ini juga perlu dikendalikan agar tidak terjadi secara berkelanjutan dan dapat membahayakan ibu dan bayi. Berikut beberapa upaya penanganan baby blues syndrome: 1. Istirahat yang Cukup Kurang istirahat menjadi salah satu penyebab baby blues syndrome. Ibu dapat memanfaatkan waktu tidur anak untuk ikut beristirahat. Jangan ragu meminta bantuan suami dan keluarga untuk bergantian mengurusnya sehingga Ibu dapat beristirahat.

2. Bercerita dengan Orang Terdekat Mencurahkan hati dengan orang terdekat merupakan salah satu cara meredakan baby blues yang cukup efektif. Ibu dapat membagi kegelisahan dengan suami, keluarga atau teman untuk mengurangi perasaan cemas. 3. Rutin Olahraga

Olahraga dapat membantu ibu untuk mengalihkan kegelisahan sekaligus meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur. 4. Konsultasi dengan Dokter Cobalah berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menangani gejala baby blues yang sedang dirasakan, terutama jika gejala ini tak kunjung membaik dalam beberapa minggu.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *