Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur, Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Hens Saputra mengatakan, pemanfaatan teknologi memiliki peran bagi industri dan manufaktur untuk mendukung ekonomi sirkular. Untuk itu, perlu kerjasama sektor industri dan lembaga penelitian dan pengembangan seperti BRIN. "Saat ini kami menyediakan akses terbuka kepada tenaga ahli dan kami juga mempunyai fasilitas seperti laboratorium serta perlengkapan penunjang lainnya," katanya saat seminar Nasional Soebardjo Brotohardjono XIX: ‘Pengembangan Industri Kimia Hijau Menuju Perwujudan Ekonomi Sirkular’ secara hybrid (offline & online via Zoom Apps) belum lama ini.
Hens juga mendorong kolaborasi industri dengan universitas atau perguruan tinggi, yang mempunyai gagasan atau ide ide inovatif demi meningkatkan pengembangan aktivitas bisnis di sektor industri yang lebih ramah terhadap lingkungan. "Hal ini sekaligus membantu para akademisi maupun periset di sektor institusi pendidikan lebih berkembang,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Ajinomoto Indonesia, Yudho Koesbandryo mengatakan, praktik ekonomi sirkular dan aktivitas lain yang mendukung terciptanya SDGs di bidang kelestarian lingkungan telah dilakukan perusahaan.
Nasib Rating D%27Academy 6 Indosiar Imbas Lesti Kejora Jadi Juri, Padahal Istri Rizky Billar Belum Ada Halaman 4 Polisi Ungkap Aktor Utama di Balik Penyelundupan Rohingya ke Aceh Uang Habis demi Okie Agustina, Keisha Alvaro Bicara Efek Gugat Cerai Gunawan Dwi Cahyo Halaman 4
Kisah Oscar Tabun Pengusaha Marmer Tulungagung, Cuan Makin Lumer Sejak Beralih Pakai Listrik PLN Dipermalukan Bupati Toraja Utara di Lapangan Bakti, Camat Rantepao Mengundurkan Diri Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintah Belanda Memblokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F 35 ke Israel
Salah satunya melakukan proses pengolahan limbah (waste) cair maupun padat untuk kemudian dihasilkan produk samping atau co products yang memiliki nilai lebih di masyarakat. "Kami juga berhasil mengurangi buangan emisi karbon, meningkatkan efisiensi penggunaan raw material dan air pada proses produksi, pengurangan material plastik, membangun fasilitas pengelolaan sampah (waste station) bersama Rekosistem, serta upaya untuk penggunaan renewable energi seperti panel surya, dan rencana penggunaan biomass sebagai sumber energi yang perlahan menggantikan batu bara," katanya. Ditambahkannnya, menuju tahun 2030, Ajinomoto secara global memiliki visi besar yaitu meningkatkan harapan hidup sehat 1 miliar orang di seluruh dunia dan megurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnis perusahaan hingga 50 persen.
Untuk mencapai visi tersebut, mereka mentransformasi seluruh karyawannya menjadi Health Provider yakni seluruh karyawan diberikan pengetahuan terkait gizi, kesehatan keluarga dan kelestarian lingkungan. "Pengetahuan itu bukan hanya untuk diri sendiri namun bisa dibagikan juga untuk keluarga dan masyarakat Indonesia," katanya.